Pengertian
Keanekaragaman Hayati
Setiap hari kita pasti selalu menjumpai berbagai macam
makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar kita, baik yang hidup di daratan
maupun perairan. Jika kita amati, setiap makhluk hidup ternyata mempunyai ciri
khas dan perbedaan masing-masing yang tidak bisa ditemukan pada makhluk hidup
lain. Bahkan kita juga bisa menemukan adanya perbedaan atau keanekaragaman
dalam satu spesies makhluk hidup yang masih sama. Variasi pada makhluk hidup
tersebut dapat berupa perbedaan bentuk, warna, tingkah laku, dan lain-lain.
Perbedaan-perbedaan sifat atau variasi pada setiap makhluk hidup itulah yang
disebut dengan keanekaragaman hayati.
Tingkat Keanekaragaman Hayati:
Keanekaragaman hayati (Biodiversity) terbentuk dari berbagai
macam makhluk hidup dengan ekosistemnya yang saling bergantung. Keanekaragaman
hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme
tingkat rendah hingga organisme tingkat tinggi. Namun secara garis besar
tingkat keanekaragaman dapat dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman
hayati tingkat gen, tingkat individu, dan tingkat ekosistem.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,
bahkan pada tingkat yang sangat kecil sekali seperti pada tingkat gen. Gen
sendiri dapat diartikan sebagai materi genetik yang menurunkan sifat pada
organisme, baik itu sifat yang tampak (fenotipe) maupun sifat yang tidak tampak
(genotip). Gen terdapat pada kromoson atau inti sel setiap makhluk hidup. Satu
individu mempunyai susunan perangkat gen yang berbeda dengan individu lainnya
tergantung pada faktor penurunnya. Keanekaragaman hayati pada tingkat gen ini
menyebabkan variasi pada organisme yang masih sejenis. Sehingga individu yang
masih dalam satu spesies yang sama bisa memiliki ciri-ciri dan sifat yang
berbeda. Kita ambil contoh tanaman mangga yang mempunyai beberapa varietas
seperti manalagi, gadung, arum manis, golek, gedong, dan lain-lain. Munculnya
beberapa varietas mangga tersebut dapat muncul karena adanya perkawinan silang
sehingga susunan gen individu yang dihasilkan dapat berbeda dari induknya.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies
Keanekaragaman hayati tingkat spesies memiliki perbedaan
yang lebih mencolok dibanding dengan keanekaragaman hayati tingkat gen.
Keanekaragaman hayati pada tingkat ini merupakan keanekaragaman yang terdapat
pada makhluk hidup yang tidak satu jenis namun masih memiliki hubungan
kekerabatan. Kita dapat mengambil contoh keanekaragaman yang terjadi pada
tumbuhan palem, kelapa, kurma, dan sagu. Walaupun tumbuhan-tumbuhan tersebut
termasuk golongan palem-paleman, namun memiliki bentuk fisik dan sifat yang
berbeda.Contoh lain adalah variasi yang terdapat pada hewan kucing, harimau,
singa, jaguar, dan citah. Meskipun kelima hewan tersebut termasuk dalam famili
felidae, namun hewan-hewan tersebut mempunyai ciri fisik dan tingkah laku yang
sangat berbeda.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman hayati pada tingkat ini menyangkut makhluk
hidup dan hubungannya dengan lingkungan. Makhluk hidup dan lingkungan adalah
dua hal yang akan saling bergantung satu sama lain dan tidak dapat dipungkiri
bahwa seluruh makhluk hidup pasti berinteraksi dengan lingkungannya.Di
permukaan bumi ini, faktor pembentuk ekosistem yaitu biotik dan abiotik
tidaklah sama di setiap tempat. Hal tersebut akan menghasilkan lingkungan yang
tak sama pula, dan lingkungan yang berbeda akan menghasilkan makhluk hidup yang
beragam dan mungkin tidak bisa ditemukan di tempat lain. Hal inilah yang
menyebabkan terbentuknya keanekaragaman hayati tingkat ekosistem di permukaan
bumi ini. Sebagai contoh ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gambut, padang
pasir, padang rumput, laut, sungai, dan ekosistem lain yang masing-masing
memiliki jenis keanekaragaman makhluk hidup dan lingkungan yang khas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar